News
- Title
- Mirae Asset Optimistis Industri Reksa Dana Dapat Lebih Cepat Capai Target Rp 1.000 Triliun
- Author
- investment
- Date Created
- 02/09/2023
- Attachment0
- Views
- 455
(kiri-kanan) (kiri-kanan) M. Arief Maulana, Head of Wealth Management PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia; Francisca Gerungan, Head of Fund Services; Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information; dan Robertus Hardy, Senior Research Analyst dalam Media Day - 9 Februari 2023.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis industri reksa dana di pasar modal akan tumbuh pesat sehingga dana kelolaannya dapat tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun dalam 3 tahun ke depan, bahkan lebih cepat lagi.
M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, mengatakan ada dua faktor utama pendorong pertumbuhan industri reksa dana. Pertama adalah inovasi teknologi informasi (information technology/IT) dari pelaku pasar modal dengan bertumbuhnya industri fintech dan kedua kondisi masyarakat yang semakin melek teknologi selepas pandemi.
“Dengan inovasi IT, kami meyakini target industri reksa dana Rp 1.000 triliun pada 2027 akan mudah tercapai, bahkan bisa lebih cepat lagi,” ujar Arief dalam Media Day by Mirae Asset, 9 Februari 2023.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan dana kelolaan industri reksa dana Rp 504 triliun tahun lalu, berasal dari 2.120 produk reksa dana yang dikelola 96 manajer investasi sejak reksadana pertama di Indonesia terbit pada 1995. OJK menargetkan dana kelolaan itu tumbuh menjadi Rp 1.000 triliun pada 2027.
Salah satu pendukung pertumbuhan industri reksa dana adalah agen penjual, di mana Mirae Asset adalah salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) berlisensi OJK yang memasarkan reksa dana terpilih dari sekitar 30 manajer investasi rekanan.
Arief menambahkan bahwa Mirae Asset optimistis asset under administration (AUA) reksa dananya tumbuh lebih cepat daripada pertumbuhan industri yang mencatatkan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 10% dalam 10 tahun terakhir. Tahun lalu, AUA Mirae Asset tumbuh 100% dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun.
“Tahun ini kami optimistis pertumbuhan AUA dapat dua kali lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan industri mengingat dana kelolaan industri reksa dana justru turun tahun lalu. Kami meyakini pertumbuhan tersebut dapat tercapai karena dukungan dua keunggulan, yaitu segmen ritel dan inovasi digital Mirae Asset.”
Dia menjelaskan bahwa dukungan dari inovasi digital Mirae Asset memungkinkan tersedianya aplikasi NAVI untuk investor ritel dan NAVI Corporate melalui situs https://fundcorporate.miraeasset.co.id/ untuk investor korporasi dan institusi.
Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, dia juga menyarankan investor untuk menggunakan strategi alokasi aset (asset allocation) menghadapi masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan, baik nasabah retail maupun korporasi.
Salah satu tujuan menggunakan strategi asset allocation adalah membagi investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda sehingga mendapatkan manfaat diversifikasi risiko yang lebih baik. Salah satu instrumen yang lebih stabil ketika ekonomi global sedang berada pada tren pengetatan kebijakan moneter adalah reksa dana pasar uang.
Arief mengatakan keunggulan reksa dana pasar uang dibanding instrumen pasar uang lain adalah adanya insentif pajak, tidak ada fee beli-jual, portofolio yang terdiversifikasi, likuid karena penarikan dana bisa setiap waktu, dan nilai minimal investasi yang rendah. Di dalam reksa dana pasar uang, ada instrumen tabungan, deposito, dan efek utang bertenor kurang dari 1 tahun.
Untuk nasabah korporasi dan institusi, lanjutnya, Mirae Asset memiliki NAVI Corporate sebagai solusi manajemen keuangan (cash management) dengan fitur-fitur unggulan. Fitur tersebut seperti pembukaan akun online (online opening account), pembelian online (online subscription), layanan micro webinar, market update rutin dari tim riset, dan pendampingan oleh relationship manager yang didukung mutual fund counsellor.
“Saat ini kami sangat sarankan investor korporasi dan institusi agar melakukan asset allocation sebagian besar portofolionya ke dalam reksa dana pasar uang.”
Terkait kondisi ekonomi saat ini, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, menilai inflasi global dan nasional dapat terjaga sehingga baik The Fed di AS maupun Bank Indonesia menunjukkan sinyal bahwa penaikan suku bunga akan lebih ditahan. Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan melanjutkan penguatan.
“Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan konsolidasi bullish dengan rentang pergerakan 6.816-7.000 untuk Februari. Dari 6 sektor yang masih underperform indeks, sektor yang memiliki potensi terbesar untuk outperform IHSG yaitu keuangan dan barang konsumsi cyclical.”
Pada kesempatan yang sama, Robertus Hardy, Senior Research Analyst Mirae Asset, mengatakan kondisi ekonomi tahun ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi dibanding sektor lain. Untuk sektor telekomunikasi, lanjutnya, belanja komunikasi dan data masyarakat akan bertumbuh pada tahun pemilu dan masa persiapannya seperti sekarang, dengan pilihan utama TLKM (Trading Buy, TP Rp 4.500).
“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat, ditambah potensi adanya insentif rencana pemberian subsidi dari pemerintah bagi motor dan mobil listrik yang membuat kami optimis sektor tersebut dapat menjadi pilihan di tengah tahun politik dan ancaman inflasi.”
###
Tentang PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia adalah perusahaan efek anak usaha Mirae Asset Securities Co. Ltd, yang tergabung ke dalam salah satu kelompok usaha jasa keuangan non-bank terbesar di Korea Selatan yaitu Mirae Asset Financial Group. Grup usaha itu memiliki dana kelolaan sekitar US$ 550 miliar (setara Rp 8.000 triliun) pada akhir tahun lalu.
Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebelumnya bernama PT Daewoo Securities Indonesia sejak 2013. Setelah beberapa kali pergantian pemilik dan nama pada 2016, Mirae Asset Securities Co. Ltd. yang juga salah satu perusahaan efek terbesar di Korea Selatan, menjadi pemegang saham Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan mengubah namanya hingga menjadi seperti sekarang.
Per akhir 2022, nilai transaksi saham Mirae Asset Sekuritas mencapai Rp 587 triliun sejak awal tahun (year to date), terbesar di antara anggota bursa Bursa Efek Indonesia. Nilai transaksi saham Mirae Asset Sekuritas merupakan yang terbesar di pasar modal Indonesia sejak 3 tahun terakhir.
Copy URL
Select the entire URL below to copy.
Edit Comment
Enter your password to edit the post.
Delete CommentDelete Post
Enter your password to delete the post.