PT Adaro Energy Tbk (ADRO), berdasarkan pemberitaan Global Capital Asia, tengah menjajaki pinjaman kepada sejumlah kreditur dengan total nilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. 

Perseroan dikabarkan telah telah bertemu dengan sejumlah kreditur eksisting terkait permohonan pinjaman tersebut. Adaro Energy akan membuka penawaran para kreditur hingga Imlek, atau pertengahan bulan ini. 

Rencananya, ADRO akan menggunakan pinjaman baru itu untuk membayar kembali pinjaman sindikasi (club deal) yang telah diteken pada 2014 lalu dengan total nilai mencapai US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun. 

Ada 14 kreditur yang tergabung dalam pinjaman sindikasi tersebut. Mereka adalah ANZ, CIMB Bank, Citi, CTBC, DBS, HSBC, ING, Maybank, Mizuho, MUFG Bank, OCBC, United Overseas Bank, Standard Chartered, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp.

Tanpa membantah atau mengonfirmasi hal itu, Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, perseoan akan selalu berupaya memperkuat struktur permodalan, termasuk dari sumber pendanaan eksternal.

"Sumbernya bisa dari bond atau loan," ujarnya seperti dikutip Investor Daily.