Kendati pandemi COVID-19 telah menurunkan daya beli masyarakat, namun, produk-produk milik PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) nampaknya masih menjadi pilihan. 

Hal ini tercermin dari angka penjualan bersih perseraon yang tercatat naik, meskipun tipis, dari Rp 42,92 triliun menjadi Rp 42,97 triliun.  Mengutip laporan keuangan perseroan, penjualan di pasar domestik tercatat sebesar Rp 41,15 triliun dan ekspor Rp 1,81 triliun. 

Dari penjualan domestik, penjualan produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh meningkat 0,90% menjadi Rp28,80 triliun. Adapun penjualan makanan dan minuman tumbuh 0,21% menjadi Rp12,35 triliun.

Manajemen UNVR optimistis, tahun ini bisnis fast moving consumer goods (FMCG) akan lebih prospektif dibanding tahun lalu seiring membaiknya daya beli masyarkat.

Perseroan menyatakan akan terus memperkuat daya saing di lintas kategori serta kanal penjualan.  Selain itu, penguatan portfolio produk juga menjadi andalan perseroan untuk meraih cuan tahun ini. 

Perseroan akan mengimplementasikan kecepatan membaca kebutuhan konsumen rumah tangga terhadap produk yang berkualitas di tingkatan harga yang tepat. 

Perseroan pun telah membuka pembelian secara daring untuk kemudian dikirimkan langsung ke rumah. Selain akan lebih memudahkan para pelanggannya, hal ini dinilai juga mampu menjaga daya beli.

Strategi bisnis UNVR ini nampaknya telah membetot perhatian para investor, terutama investor asing. Mereka kembali mulai mengakumulasi UNVR. Dalam sepekan terakhir total nilai beli besih oleh asing tercatat sebesar Rp 25,06 miliar.