News
- Judul
- Ada SWF Jokowi, Masih Oke Pegang Saham WSBP?
- Penulis
- Tetsu Mulia
- Tanggal Diciptakan
- 01/11/2021
- Lampiran0
- Views
- 2521
Harga saham emiten beton pracetak, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), ditutup naik 3,25% di posisi Rp 318/saham pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (8/1/2021).
Dengan demikian, dalam sepekan terakhi, saham anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini naik 16,06%.
Adapun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan juga ditutup hijau 1,69% ke level 6.257,83 dan dalam sepekan terakhir perdagangan mampu naik 4,66%.
Data BEI menunjukkan, nilai transaksi perdagangan saham WSBP yakni Rp 694,80 miliar, dengan volume perdagangan dalam sehari 2,14 miliar saham.
Dalam sebulan terakhir saham WSBP melesat 34%, dan 6 bulan terakhir naik 56%.
Saham WSBP juga masuk dalam top buy nasabah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dengan beli bersih urutan terbesar kedua setelah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yakni Rp 244,11 miliar.
Di broker kompetitor Mirae Asset, nasabahnya juga menempatkan saham WSBP dalam top buy sebesar Rp 73,28 miliar.
Tahun ini, sejumlah strategi disiapkan manajemen WSBP untuk peridoe 2020-2021. Beberapa strategi bisnis antara lain ekspansi bisnis, produk baru, efisiensi, dan restrukturisasi fasilitas perbankan.
Dari sisi keuangan, kondisi Waskita Beton Precast masih cukup baik jika dilihat dari rasio utang berbunga (gearing ratio) dan rasio lancar (current ratio) di mana rasio utang berbunga per September 2020 sebesar 1,04x (covenant 2,5x), dan rasio lancar sebesar 1,31x.
Angka ini menunjukan WSBP masih memiliki kapasitas ruang pendanaan yang cukup luas serta masih mampu untuk memenuhi utang jangka pendeknya.
Di sisi lain, satu sentimen positif ialah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen meluncurkan dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) pada awal Januari ini.
INA ini menjadi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang akan mengelola dana investasi termasuk infrastruktur. Jokowi bahkan menegaskan sudah ada sebanyak 5 negara yang sudah berminat untuk investasi di INA.
Skema SWF nantinya adalah masuk ke skema divestasi dari proyek pemerintah. Dengan demikian, salah satu saham yang berpotensi meningkat adalah WSBP.
Apalagi belum lama ini induk usaha WSBP, WSKT juga baru mendapatkan ‘durian runtuh’ .
WSKY dan emiten yang fokus pada energi terbarukan, PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) telah melakukan penandatanganan Master Agreement (MoA) pada Selasa (5/1/2021) pembangunan 5 pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Provinsi Sumatera Utara dan 2 pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Propinsi Nangroh Aceh Darussalam.
Nilai investasi Rp 12,5 triliun atau setara dengan US$ 893 Juta (kurs Rp 14.000/US$). Jadi masih oke saham WSBP? (Foto: WSBP)
Covid-19
Stock Code | Previous | Last | Change | High | Low | Volume | Value |
---|---|---|---|---|---|---|---|
KLBF | 1,495 | 1,510 | 15 | 1,515 | 1,495 | 220,353 | 33,203,547 |
KAEF | 5,375 | 5,975 | 600 | 6,000 | 5,450 | 662,626 | 385,034,827 |
INAF | 5,000 | 5,500 | 500 | 5,550 | 5,050 | 223,904 | 120,771,307 |
IRRA | 2,960 | 3,570 | 610 | 3,580 | 2,900 | 1,057,992 | 361,592,204 |
PEHA | 1,995 | 2,100 | 105 | 2,140 | 2,010 | 38,067 | 7,910,773 |
Recommendation
Sentimen: Positif
Disclaimer
Salin URL
Pilih semua URL dibawah untuk disalin
Edit komentar
Masukkan kata sandi untuk mengedit postingan
Hapus komentarHapus postingan
Masukkan kata sandi untuk menghapus postiingan