MY MENU

News

News

Judul
IPCC Targetkan Pertumbuhan Minimal 10% di Tahun Ini
Penulis
Mirae Asset
Tanggal Diciptakan
01/19/2022
Lampiran0
Views
452
Konten

Peningkatan penjualan otomotif membuat PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) semakin optimis kinerjanya akan semakin membaik di tahun ini. Selain itu, perluasan jaringan Perseroan ke pelabuhan-pelabuhan potensial di Indonesia akan turut menopang kinerja Perseroan. 


“Kami menargetkan IPCC akan tumbuh minimal 10% di tahun ini. Hal ini didukung peningkatan produksi kendaraan, kegiatan pertambangan dan perkebunan yang semakin menggeliat, serta ekspansi Perseroan yang akan mulai beroperasi di wilayah lain, seperti Surabaya dan Makassar.” kata Rio T.N. Lasse, Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal, Senin (17/1/2022), dalam acara KBSA Live Spesial PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, via YouTube.


Dengan adanya penggabungan Pelindo I hingga IV, membuat batas wilayah tidak lagi ada, sehingga akan mempermudah Perseroan dalam melakukan ekspansi ke pelabuhan potensial. Selain itu, akan semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai operator terminal kendaraan di Pelindo Grup.  


“Merger ini mempermudah Perseroan dalam melakukan ekspansi. Sebagai contoh di Pelabuhan Belawan, dimana setelah merger Pelindo pada Oktober, pada bulan selanjutnya Perseroan langsung mendiskusikan perjanjian dengan manajemen di Belawan. Pada bulan Desember melakukan tanda tangan kontrak dan di bulan Januari ini Perseroan sudah mulai beroperasi di Belawan.” tambahnya.   


Ke depan Perseroan akan terus mendorong konektivitas antar pelabuhan domestik dan pelabuhan di luar negri, agar mampu memberikan kinerja unggul dan layanan terbaik bagi pelanggannya. Tentunya dengan misi untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Salin URL

Pilih semua URL dibawah untuk disalin

Edit komentar

Masukkan kata sandi untuk mengedit postingan

Hapus komentarHapus postingan

Masukkan kata sandi untuk menghapus postiingan

Customer Service 150350 (Indonesia) Support

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)